Minggu, 01 Juni 2014

WASTU CITRA (Pengantar Ilmu Budaya Bentuk Arsitektur Sendi-sendi Filsafatnya Beserta Contoh-contoh Praktis) © YB Mangunwijaya


 
Resume Bab 2 "Bahasa Ungkapan"
 
Manusia tidak hanya berbahsa dengan cakap lidah, tetapi juga lambaian tangan, angguk kepala, kerling mata, lari menyambut, sayang mendekap dan sebagainya. Tanpa ucapan mulut sepatah kata pun, perilaku serta bahasa tubuh kita sudah membahasakan dir, mengungkapkan isi batin yang tersimpan agar diketahui orang lain. Tubuh manusialah yang menghubungkan alam batin dengan alam semesta di luar diri kita, khususnya yang berciri materi.


Manusia bersatu alam dan bersatu hukum dengan dunia semesta fisik di sekitarnya, tetapi sekaligus mengatasi flora, fauna dan alam materi belaka.

“Um vollendeter menschlicher Geist zu sein, musz er immer mehr Leib werden”, kata ahli pikir J.B. Metz.” Agar menjadi roh manusiawi yang sempurna, manusia harus semakin menjadi badan”. Dan juga sebaliknya, agar menjadi badan manusiawi yang sempurna, manusia harus semakin menjadi roh.
Hal ini terdapat dalam “Serat Dewa Ruci” yang mempunyai arti:
Yang disebut hidup tak lain adalah tubuh jasmani denagn batinnya, ibarat bejana dengan isinya. Biar bejana tetapi bila tanpa isinya sia sia disebut bejana, tidak semesta dan tidak berguna, demikian sis tanpa bejana, sungguh hal yang mustahil. Demi hidup yang baik dibutuhkan bejana dan isi, sebaiknya kedua-duanya.”
Jadi bukan bukan dualisme jasmani dan rohani, melainkan kesatuan tunggal hakiki jasmani-rohani, rohani-jasmani, itulah manusia.

Perhatikanlah ungkapan-ungkapan bahasa sehari-hari yang tanpa dualisme menerjemahkan situasi fisik ke pengertian yang lebih dalam. Kita langsung tahu apa arti dari:
Hati yang dingin,
Kesayangan hangat,
Kedaulatan pihak atasan,
Perangai yang rendah,
Semangat yang patah,
Bertekad bulat,
Berpikir lurus,
Berpandangan jauh,
Berprogram dekat,
Berjiwa garuda,
Bersikap bunglon, dsb.

Filsuf Prancis, A. Marleau-ponty ( tentang arti sejati tubuh manusia):
Tubuh adalah kendaraan kehadiran kita di dunia. Untuk makhluk yang hidup, memiliki tubuh berarti berguul di dalam suatu llingkungan tertentu, berhadapan dengan hal-hal tertentu dan melibatkan diri dengannya tanpa henti ….
Tubuh dalam arti yang mulia adalah ruang yang mengungkapkan diri”
Tubuh kita tidak hanya suatu ruang ekspresif diantara yang lain, tubuh seyogyanya jangan dibandingkan dengan benda fisik, tetapi lebih kekarya seni, seperti percakapan tidak hanya kata kata, melainkan aksen, warna nada, gerak ulah dan sikap badan”.

Perhatikan cara penutup dan pemerkuat sotoh atap rumah petani Jepang ini. Konstruksi fungsional yang efisien, sekaligus mahkota hiasan indah.

Atap rumah penyimpanan harta kemaharajaan di Bait Todaiji Jepang, abad ke 8.

Kesederhanan dan keselarasan. Bangunan shosin di Bait Todaiji. Ini dibuat dari balok kayu yang berpenampang segitiga yang disebut gaya azegura. Dengan penampang segitiga otomatis sisi bawah dan sisi atas saling menutup rapat. Sehingga harta benda di dalam tidak dapat ditembus oleh kelembaban dari luar.


Cahaya yang terpantul di antara garis-garis lengkung pasir pantai.
Bentuk-bentuk gelombang pasir, seperti gelombang airpun adalah hasil perpaduan daya angin yang berdialog dengan daya berat butir-butir pasir menurut hukum-hukum fisika.


Batu-batu yang tergosok bulat oleh laut dan sang waktu.

Pemukiman suku Arafura di Australia Utara

Rumah penyimpanan padi tanah Batak

 Titik siklus konstruktif tenda besar stadion Olimpiade di Muenchen, Jerman, yang berfungsi sebagai titik pertemuan antara daya tarik kabel-kabel penegang tenda, angker-angker dan daya tekan/tiang-tiang penyangga.

 
Jembatan jalan ke luarlapangan udara Orly Paris. Lihatlah plastisitas disain beton yang sangat ekspresif dari segi perpaduan bentuk serta logika mekanika.

 
 Gedung Pusat Alcoa di San Fransisco, USA.

Rekabentuk sederhana, wajar, indah. Perancang: Gense Eskilstuna.

Bandar udara Abdur aziz Jedah. Sistem tenda ini merupakan hasil gemilang antara prasejarah padang pasir dengan teknologi modern, antara keindahan, pemecahan masalah, dan estetika citra yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar